Bunga mawar itu melalui malam hari dengan kekhusyukan. Tidak menguncup setelah mekarnya meski diterpa angin dinginnya malam. Mawar itu telah mekar bukan hanya sejak kemarin. Dan akan senantiasa indah di kala malam, pagi dan di sepanjang hari. Siapa yang tidak tertegun melihat keelokan sekuntum mawar yang tumbuh subur, mekar dan basah oleh embun pagi. Bahkan tak akan layu oleh tatapan sinar mentari, serasa segar dan meneduhkan pandangan mata. Semua hati ingin memilikinya, lalu menanamnya di taman sendiri. Namun ke manakah ia harus dicari? Seorang wanita di sisi seorang suami laksana mawar di taman. Suamilah yang akan menikmati keelokannya dan hanya untuk suamilah mawar itu tampil menggoda. Sebab suaminya-lah pemilik yang merawat dan memeliharanya. Namun siapakah wanita yang elok seelok mawar yang hanya mekar untuk suaminya itu?
Pertanyaan tersebut tidak akan didapatkan jawabannya selain sifat – sifat yang membuat elok dirinya, yang disebutkan oleh Allah dalam alquran. Dialah seorang istri idaman dan istri dambaan yaitu istri yang shalihah. Dialah wanita yang elok bahkan lebih elok dari sekuntum mawar yang mekar dan menawan. Dia anggun dan jauh lebih anggun dari warna – warni mawar di taman. Dialah yang Alah firmankan dalam ayat alquran…
“Maka wanita yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi menjaga diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah menjaga mereka…”
(QS. An Nisa : 04)
Allah menyebut keshalihan seorang wanita, hanya ada pada 2 sifat saja. Dialah seorang yang qanitah yang berarti taat dan hafidzah yang berarti penjaga. Duhai, betapa sejuk dan menawannya sebuah taman yang indah oleh keshalihan seorang istri yang senantiasa taat pada perintah dan anjuran kebaikan suaminya. Betapa tenteram hati suami sebagai pemilik dan penguasa taman yang dihiasi oleh seorang yang qanitah. Dan betapa sempurna ketenangan dan ketenteraman suami yang istrinya juga seorang hafidzah. Ya, pada istri yang hafidzah inilah suami tak ragu lagi menaruh kepercayaan padanya. Suami mana yang masih was – was akan istrinya di rumah tatkala ia harus beranjak jalan di muka bumi mencari nafkah dan ma’isyah bila istrinya adalah seorang yang rapi dalam menjaga diri dan kehormatannya. Suami mana yang tidak merasa aman akan istrinya bila istrinya adalah seorang hafidzah, memelihara hak – hak Allah dan hak – hak suaminya di kala suaminya tidak hadir di sisinya dan dengan sangat setia serta senantiasa sabar dalam penantian sebagaimana yang diperintahkan Dzat yang maha Rahman…
Sungguh benar seorang yang shalihah itu ialah mawar yang mekar semerbak harum mewangi hanya untuk Allah, Rabb-nya dan untuk suaminya tercinta. Adalah seorang wanita yang shalihah itu, yang istiqamah agamanya, yang senantiasa taat pada suaminya dan memelihara hak – hak suaminya yang ada pada dirinya dan pada harta suaminya. Dan adalah wanita terbaik itu seperti yang dituturkan oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits berikut ini…
Dari Abu Hurairah radliyallahu’anhu berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang seorang wanita seperti apa yang paling baik…kemudian beliau bersabda,”…ialah wanita yang menyenangkan suami tatkala suaminya memandangnya, mentaati bila suami memerintahnya, dan tidak menyelisihi sesuatu yang suaminya tidak suka pada diri dan harta suaminya.” (HR. Ahmad II/251 dan An Nasa’I VI/68 )
Engkaukah wahai saudariku wanita shalihah itu…??? Engkaukah wahai saudariku, mawar elok di taman itu…??? Wahai saudariku para istri, jadilah engkau mawar – mawar dambaan dan pujaan, yang didamba oleh suamimu yang kau cintai dan dipuji oleh Ar Rahman. Seandainya bukan engkau mawar – mawar indah itu, maka seraya berdoa pada Allah…perbaikilah mereka wahai saudaraku para suami…perbaikilah istri – istrimu, dan Allah juga-lah Dzat yang akan melimpahkan taufik-Nya kepada siapa yang ia kehendaki…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar